Minyak dan Masa Depan Bumi Tercinta


Oleh : Ahmad Budi Ahda, Lc. 

Kemarin tanggal 15 februari 2020 saya menghadiri seminar yang diselenggarakan oleh PC ISNU Bojonegoro bekerjasama dengan SKK Migas dan Exxon Mobil Cepu Limited, tentang minyak dan energy yang ada di Indonesia khususnya Bojonegoro, kesimpulannya saya rangkum dalam tulisan ini, di akhir simak pula komentar dari saya.

Point 1

INDONESIA BUKANLAH NEGARA KAYA MINYAK!!, produksi minyak bumi Indonesia adalah +- 700rb barel per hari, sedangkan kebutuhan minyak nasional adalah +- 1,4 juta barel per hari, kita masih kekurangan 700rb barel minyak per hari dan itu kita dapat dari impor!!

Point 2

ADA SEBUTAN “KUTUKAN SUMBERDAYA ALAM”, daerah daerah yang berdiri sumur minyak dan tambang di dalamnya mengalami kemiskinan yang luar biasa, masyarakat sekitar adalah orang orang kelaparan yang sedang menonton orang lain berpesta di dalam rumahnya sendiri.

Point 3

Minyak dan batu bara masih menjadi tulang punggung energy Indonesia, dan kita sangat sangat bergantung kepadanya, padahal jumlahnya terbatas dan akan habis dalam beberapa dasawarsa kedepan. Bahkan salah satu nara sumber yg ikut mengelola salah satu sumur minyak mengatakan bahwa cadangan minyak di sumur yang dia kelola akan habis dalam masa 20 tahun. Melihat kenyataan ini BELUM ADA TINDAKAN SERIUS dari pemerintah Indonesia untuk mengembangkan “renewable energy” atau energy yang bisa diperbaharukan semisal pembangkit listrik tenaga angin atau tenaga surya, dan belum mengembangkan kendaraan listrik dengan serius.

Point 4

Meskipun tambang minyak yang sekarang sudah ada diprediksi akan habis 20 tahun yang akan datang, namun jika ditemukan tambang minyak baru, maka masa habisnya minyak ini akan menjadi panjang lagi, jadi selama ada eksplorasi baru dan penemuan tambang minyak baru, maka pom bensin masih akan terus buka melayani pembeli. Utuk itu dibutuhkan yang namanya eksplorasi baru, namun yang menjadi kendala adalah biaya eksplorasi ini tidaklah murah, dan sangat sangat beresiko tinggi. Selengkapnya kami bahas di point 5

Point 5

Biaya pengeboran dan explorasi 1 sumur minyak membutuhkan setidaknya 100 juta USD, dan saat di bor, BELUM TENTU ADA MINYAKNYA. Ataupun kalau memang benar ada minyaknya BELUM TENTU BISA DIOLAH DAN LAYAK JUAL, dari sumber lain yang saya baca angka kegagalannya sekitar 60 persen, artinya dari 10 sumur yang di bor, hanya 4 yang akan benar benar menghasilkan minyak, pemerintah tidak mau mengambil resiko dengan mengorbankan APBN yang habis hanya untuk eksplorasi minyak, oleh sebab itu eksplorasi diserahkan kepada siapa saja yang berani, JIKA EXPLORASI GAGAL, KERUGIAN DITANGGUNG EXPLORER, namun JIKA BERHASIL, NEGARA IKUT MENIKMATI BAGI HASIL. Inilah alasan mengapa sumur sumur minyak banyak dikuasai asing, ya karena hanya mereka yang berani “GAMBLING” Negara tidak berani.

Point 6

Dalam ranah pendidikan, perusahaan minyak di suatu daerah juga telah memberikan dana CSR untuk kemajuan pendidikan, bahkan ada 100 lebih putra daerah Bojonegoro yang dikuliahkan gratis, namun dalam sesi Tanya jawab ada curhatan dari setidaknya 2 kampus di Bojonegoro yang mengaku kesulitan untuk meng akses dana CSR ini, padahal salah satu kampus dalam KKN mahasiswa telah berhasil menjadikan sebuah desa menjadi desa wisata dan itu memakai dana kampus dan mahasiswa belum ada sokongan dari dana CSR yang dimaksud.

Komentar Saya

Point 1

Terkait dengan “kutukan sumberdaya alam” ada sebuah ungkapan menarik yang berbunyi : kenapa anda selalu kehilangan satu kaos kaki? Itu Karena jika anda kehilangan keduanya anda tidak akan pernah menyadari jika kaos kaki anda hilang.
Mengapa daerah yang ada SDA nya selalu miskin? Karena disitu ada SDA, dan karena disitu kebetulan ada yang Miskin, saya yakin DAERAH MISKIN YANG TIDAK ADA SDA-NYA juga buwanyak, hanya saja tidak terdengar karena kebetulan disitu tidak ada SDA nya.
Daari sini sebenarnya sumber kemiskinan itu bukan SDAnya, namun SDM nya… kemiskinan terjadi BUKAN KARENA KEKURANGAN UANG, NAMUN KEKURANGAN AKSES PENDIDIKAN. Dan rendahnya minat baca dan tulis. Jika anda membaca tulisan ini sampai bagian ini, selamat anda termasuk dari nol koma sekian persen dari seluruh penduduk Indonesia yang gemar membaca.

Point 2

Terkait dengan minyak yang akan habis dalam beberapa dasawarsa kedepan, ada sebuah point penting yang wajib kita ingat ingat. Dalam sejarah, MANUSIA SELALU BISA BERTAHAN DARI BENCANA, terkait dengan bencana “kehabisan minyak”, manusia telah mengembangkan dari beberapa puluh tahun lalu “renewable energy” energy yang bisa diperbaharui seperti tenaga surya dan tenaga angina, serta mengembangkan kendaraan listrik.
Yang menjadi masalah, Negara kita sama sekali belum terlihat semangat untuk mengembangkan energy ini, itu artinya : suatu saat nanti jika minyak benar benar habis, KITA AKAN MENONTON PESTA ORANG LAIN DI RUMAH KITA UNTUK YANG KEDUA KALINYA.

Artikel Menarik Lainnya

Kumpulan Link Soal - Soal Latihan Nahwu & Balaghah

Ringkasan Ilmu Nahwu Lengkap

Tuhan Yang Hilang, Menggugat Kebijakan Tuhan..!!

Kumpulan Link Soal - Soal Mufrodat Buku Silsilah Azhar

Jawaban Tuduhan Tuduhan Negatif Seputar Tahlilan, Yasinan, dan Selamatan.

Selama Ini Kita Dibohongi Sekolah? Atau Dibodohi Agama?

Agama Lain Pernah Diapain Ajah Sama Islam?

Logical Fallacies, Mengenal Beberapa Kesalahan Berpikir

Bagaimana Cara Menulis Buku Kemudian Menerbitkannya ?

Antara Baikalsk, Irkutsk Rusia, & Bojonegoro