Selama Ini Kita Dibohongi Sekolah? Atau Dibodohi Agama?
Oleh : Ahmad Budi Ahda, Lc.
Salah satu bab yang belum bisa menyatu antara science dan agama adalah teori evolusi. Apakah manuisa hasil evolusi dari sejenis “kera”? apakah adam manusia paertama?Apa Konsekwensi jika kita Menerima Teori Evolusi?
Jika kita membenarkan teori evolusi secara tidak langsung kita menolak adam diciptakan dalam wujud sempurna di surga kemudian diturunkan ke bumi, itu artinya menolak adam sebagai mausia pertama.
Hal ini bertentangan dengan doktrin agama samawi (islam, nasrani dan yahudi), dan lebih mengkhawatirkan hal ini masuk kedalam perkara agama yang sangat mendasar yaitu iman, itu sama artinya kita tidak percaya salah satu kisah yang termaktub di dalam kitab suci, dan secara tidak langsung juga berarti kita menerima bahwa kitab suci itu TIDAK OTENTIK, jika seperti itu rukun iman kita cacat. Karena salah satu rukun iman adalah iman kepada kitab kitab Allah.
Nah loh…. Parah kan?? Jika lo menerima teori evolusi Lo siap siap ajah nerima konsekwensi ini...
Jika kita menolak?
Tuhan Yang Hilang (Best Seller)
Namun jika kita menolak teori evolusi, dan berkeyakian bahwa teori ini salah, ada beberapa point yang layak kita pertimbangkan
1. DNA dalam sel kita merekam asal muasal kita, itulah alasan mengapa dengan test DNA bisa diketahui kita anak siapa? Keturunan mana? Cina? India? Belanda? Bahkan yang lebih mencengangkan di dalam DNA itu juga terekam DNA makhluk hidup bersel tunggal dan reptil. Dalam artian itu adalah nenek moyang kita. (sumber : misteri DNA penulis kazuo murakami)
2. Teori evolusi adalah ijma’ (konsensus) / kesepakatan saintis biologi dunia, para saintis dunia dari berbagai generasi dan negara serta tidak saling kenal, bersepakat bahwa teori ini bisa dipertanggungjawabkan secara “ilmiah”. Bagaimana bisa mereka para saintis itu bersekongkol menyembunyikan fakta padahal tidak saling kenal dan beda generasi? Dalam buku berjudul membumikan Al Quran yang ditulis oleh Prof Dr. Qurais Shihab, disebutkan bahwa banyak sahabat salah satu ulama di mesir (saya lupa namanya) percaya teori evolusi dan berkeyakina teori ini ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan, namun tetap dalam iman islam, shalat zakat puasa dsb.
3. Memang ada beberapa pakar biologi yang menolak, namun setelah diselidiki masuk kedalam salah satu dari dua, yang pertama : ilmuan yang menolak itu ternyata tidak “pakar” dalam biologi, dalam hal ini adalah harun yahya. Menolak evolusi namun ternyata bukan pakar biologi. Atau jika pakar maka masuk kedalam kategori pendapat SYADZ. Coba cari di gugel pendapat “syadz” itu pendapat yang bagaimana?
LALU SAYA HARUS MENERIMA ATAU MENOLAK? begini penjelasannya.
Sebelumnya ada beberapa kesalahan yang di pahami manusia secara umum terkait teori evolusi, yaitu bahwa manusia berasal dari kera/ monyet. padahal TIDAK SEPERTI ITU.
Begini runtutan singkatnya :
Bahan baku kehidupan disediakan Tuhan di alam semesta., di ekosistem yang tepat bahan baku ini membentuk RNA, dari RNA menjadi DNA, dan dari DNA inilah sumber asal muasal kehidupan, di ekosistem yang sangat mendukung (bumi) DNA ini membentuk makhluk hidup bersel tunggal, dari makhluk hidup bersel tunggal ini berevolusi menjadi jutaan species multisel yang arah evolusinya berbeda beda, salah satu dari jutaan species itu berevolusi menjadi nenek moyang manusia yang disalah pahmi sebagai monyet dan dianggap manusia hasil evolusi dari monyet ini, padahal tidak. selebihnya anda bisa tebak sendiri makhluk mirip "kera" ini menjadi apa?
Semua ini terjadi dalam waktu yang sangat sangat lama ratusan ribu bahkan JUTAAN TAHUN. jadi jika hanya dalam waktu 5000 tahun sejarah manusia yang bisa di"tracking", evolusinya tampak hanya sedikit sekali dan belum menghasilkan species baru.
Pembahasan selanjutnya : apakah doktrin agama dan kisah di kitab suci itu salah? jawabannya tidak bisa sesederhanya kata "BENAR" atau "SALAH", simak penjelasan berikut :
DUA BAHASA BEREBEDA DALAM MENJELASKAN SATU KEBENARAN YANG SAMA
Antara kitab suci dan science adalah dua bahasa berbedda dalam menjelaskan satu kebenaran yang sama, seperti bahasa lisan dan bahasa isyarat. saat menjelaskan 1 kebenaran yang sama.
Jika anda membaca buku saya berjudul TUHAN YANG HILANG, anda akan mendapati bahwa saya meyakini kitab suci adalah bahasa "simbol" yang MENYEDERHANKAN sesuatu yang amat sangat kompleks yang tidak bisa dijangkau dan dipahami akal manusia untuk menjadi sesutu yang bisa dikenal dan bisa dipahami manusia. sinopsis isi buku bisa di klik di link berikut
http://www.abdapublisher.com/2019/06/tuhan-yang-hilang.html
Contoh : bagaimana caranya anda mengenalkan "cinta" kepada anak berusia 3 tahun yang penguasaan kosa katanya hanya beberapa puluh? juga belum pernah merasakan rasanya jatuh cinta? sementara jika tidak anda jelaskan kepada anak ini, dia akan mengira dan berkeyakinan cnta itu TIDAK ADA.
Jika anda akan jawab nanti saja kalau sudah dewasa kamu akan tahu sendiri apa itu cinta, jika anda memberikan jawaban seperti, ternyata sang anak meninggal dunia pada usia 4 tahun, maka anak ini meninggal dunia dalam keadaan TIDAK PERCAYA ADANYA CINTA.
Maka bagaimana caranya supaya anak percaya cinta ditengah keterbatasan bahasanya? dan ditengah keterbatasan jangkauan akalnya?
Anda harus mencari sesuatu yang bisa dipahami paling "nikmat" oleh anak usia 3 tahun, maka anda akan bilang cinta itu seperti cokelat. anda bilang CINTA ITU COKELAT, karena cokelat adalah sesuatu paling nikmat yang bisa dipahami oleh anak usia 3 tahun. apakah cinta itu seperti cokelat? tentu saja tidak bukan? cokelat hanyalah bahasa "simbol" untuk menjelaskan kerumitan cinta yang belum bisa dipahami anak usia 3 tahun.
Ilmu pengetahuan di jaman kitab suci turun masih sangat sangat terbatas, jangankan menganalisa perubahan sel, manusia jaman segitu sel saja tidak tahu, untuk sebab itu diceitakanlah proses penciptaan manusia pertama secara "KUN FAYAKUN" jadilah maka jadilah manusia dari tanah secara langsung dan sekejap, inilah yang kita yakini bahwa manusia tercipta langsung dalam wujud sempurna.
Namun jika kita menolak teori evolusi, dan berkeyakian bahwa teori ini salah, ada beberapa point yang layak kita pertimbangkan
1. DNA dalam sel kita merekam asal muasal kita, itulah alasan mengapa dengan test DNA bisa diketahui kita anak siapa? Keturunan mana? Cina? India? Belanda? Bahkan yang lebih mencengangkan di dalam DNA itu juga terekam DNA makhluk hidup bersel tunggal dan reptil. Dalam artian itu adalah nenek moyang kita. (sumber : misteri DNA penulis kazuo murakami)
2. Teori evolusi adalah ijma’ (konsensus) / kesepakatan saintis biologi dunia, para saintis dunia dari berbagai generasi dan negara serta tidak saling kenal, bersepakat bahwa teori ini bisa dipertanggungjawabkan secara “ilmiah”. Bagaimana bisa mereka para saintis itu bersekongkol menyembunyikan fakta padahal tidak saling kenal dan beda generasi? Dalam buku berjudul membumikan Al Quran yang ditulis oleh Prof Dr. Qurais Shihab, disebutkan bahwa banyak sahabat salah satu ulama di mesir (saya lupa namanya) percaya teori evolusi dan berkeyakina teori ini ilmiah dan bisa dipertanggungjawabkan, namun tetap dalam iman islam, shalat zakat puasa dsb.
3. Memang ada beberapa pakar biologi yang menolak, namun setelah diselidiki masuk kedalam salah satu dari dua, yang pertama : ilmuan yang menolak itu ternyata tidak “pakar” dalam biologi, dalam hal ini adalah harun yahya. Menolak evolusi namun ternyata bukan pakar biologi. Atau jika pakar maka masuk kedalam kategori pendapat SYADZ. Coba cari di gugel pendapat “syadz” itu pendapat yang bagaimana?
LALU SAYA HARUS MENERIMA ATAU MENOLAK? begini penjelasannya.
Sebelumnya ada beberapa kesalahan yang di pahami manusia secara umum terkait teori evolusi, yaitu bahwa manusia berasal dari kera/ monyet. padahal TIDAK SEPERTI ITU.
Begini runtutan singkatnya :
Bahan baku kehidupan disediakan Tuhan di alam semesta., di ekosistem yang tepat bahan baku ini membentuk RNA, dari RNA menjadi DNA, dan dari DNA inilah sumber asal muasal kehidupan, di ekosistem yang sangat mendukung (bumi) DNA ini membentuk makhluk hidup bersel tunggal, dari makhluk hidup bersel tunggal ini berevolusi menjadi jutaan species multisel yang arah evolusinya berbeda beda, salah satu dari jutaan species itu berevolusi menjadi nenek moyang manusia yang disalah pahmi sebagai monyet dan dianggap manusia hasil evolusi dari monyet ini, padahal tidak. selebihnya anda bisa tebak sendiri makhluk mirip "kera" ini menjadi apa?
Semua ini terjadi dalam waktu yang sangat sangat lama ratusan ribu bahkan JUTAAN TAHUN. jadi jika hanya dalam waktu 5000 tahun sejarah manusia yang bisa di"tracking", evolusinya tampak hanya sedikit sekali dan belum menghasilkan species baru.
Pembahasan selanjutnya : apakah doktrin agama dan kisah di kitab suci itu salah? jawabannya tidak bisa sesederhanya kata "BENAR" atau "SALAH", simak penjelasan berikut :
DUA BAHASA BEREBEDA DALAM MENJELASKAN SATU KEBENARAN YANG SAMA
Antara kitab suci dan science adalah dua bahasa berbedda dalam menjelaskan satu kebenaran yang sama, seperti bahasa lisan dan bahasa isyarat. saat menjelaskan 1 kebenaran yang sama.
Jika anda membaca buku saya berjudul TUHAN YANG HILANG, anda akan mendapati bahwa saya meyakini kitab suci adalah bahasa "simbol" yang MENYEDERHANKAN sesuatu yang amat sangat kompleks yang tidak bisa dijangkau dan dipahami akal manusia untuk menjadi sesutu yang bisa dikenal dan bisa dipahami manusia. sinopsis isi buku bisa di klik di link berikut
http://www.abdapublisher.com/2019/06/tuhan-yang-hilang.html
Contoh : bagaimana caranya anda mengenalkan "cinta" kepada anak berusia 3 tahun yang penguasaan kosa katanya hanya beberapa puluh? juga belum pernah merasakan rasanya jatuh cinta? sementara jika tidak anda jelaskan kepada anak ini, dia akan mengira dan berkeyakinan cnta itu TIDAK ADA.
Jika anda akan jawab nanti saja kalau sudah dewasa kamu akan tahu sendiri apa itu cinta, jika anda memberikan jawaban seperti, ternyata sang anak meninggal dunia pada usia 4 tahun, maka anak ini meninggal dunia dalam keadaan TIDAK PERCAYA ADANYA CINTA.
Maka bagaimana caranya supaya anak percaya cinta ditengah keterbatasan bahasanya? dan ditengah keterbatasan jangkauan akalnya?
Anda harus mencari sesuatu yang bisa dipahami paling "nikmat" oleh anak usia 3 tahun, maka anda akan bilang cinta itu seperti cokelat. anda bilang CINTA ITU COKELAT, karena cokelat adalah sesuatu paling nikmat yang bisa dipahami oleh anak usia 3 tahun. apakah cinta itu seperti cokelat? tentu saja tidak bukan? cokelat hanyalah bahasa "simbol" untuk menjelaskan kerumitan cinta yang belum bisa dipahami anak usia 3 tahun.
Ilmu pengetahuan di jaman kitab suci turun masih sangat sangat terbatas, jangankan menganalisa perubahan sel, manusia jaman segitu sel saja tidak tahu, untuk sebab itu diceitakanlah proses penciptaan manusia pertama secara "KUN FAYAKUN" jadilah maka jadilah manusia dari tanah secara langsung dan sekejap, inilah yang kita yakini bahwa manusia tercipta langsung dalam wujud sempurna.
Gugatan Terhadap Fatwa Haram Bunga Bank (Best Seller)
Lantas apa makskudnya DUA BAHASA BERBEDA DALAM MENJELASKAN SATU KEBENARAN YANG SAMA? maksudnya saat kitab suci menceritakan secara singkat proses penciptaan. ilmu pengetahuan menjabarkannya menjadi sangat sangat rinci. bahasa lainnya : teori evolusi adalah versi SUPER SLOW MOTION dalam proses penciptaan.
Seperti seorang bapak berbicara kepada anaknya : nak kamu nanti akan jadi presiden. (ini adalah bahasa sederhana dan singkat)
Dalam realitanya proses untuk menjadi presiden itu menjadi sangat sangat rumit, yang tidak mungkin dijelaskan kepada sang anak karena sang anak tidak akan paham maksudnya jika dijelaskan secara detail lika liku menjadi seorang presiden.
Pertanyaan
Lantas jika begitu babagaimana kisah adam sebagai manusia pertama? bagaimana kisahnya dia diturunkan dari surga ke bumi? apa maksud dari itu semua?
Jawab
Banyak diurai kisahnya dalam buku buku modern semisal "ternyata adam dilahirkan" karya Agus Mustofa, apakah analisa dalam buku tersebut benar? wallahu alam, kebenarannya hanya Allah yang tahu karena keterbatasan informasi dan pengetahuan yang kita miliki. namun yang pasti Allah menyuruh kita untuk berpikir dan menganalisa, science adalah produk pemikiran dan analisa, jadi science adalah perintah Allah . mana mungkin Allah menyuruh meneliti dan hasilnya berlawanan dengan kitab suci, pasti ada korelasi antar keduanya dan mustahil bertentangan antara science dan kitab suci.
Ada sesuatu yang menarik disini : bahwa kitab suci itu kebenarannya mutlak, sedangkan ilmu pengetahuan itu kebenarannya sifatnya nisbi, sifatnya ILMU PENGETAHUAN ITU BENAR SAMPAI ADA KEBENARAN LAIN YANG MEMBANTAHNYA. dan sampai saat ini belum ada pengetahuan lain yang menyalahkan kebenaran dari teori evolusi dengan bukti bukti empiris.
Lantas apa makskudnya DUA BAHASA BERBEDA DALAM MENJELASKAN SATU KEBENARAN YANG SAMA? maksudnya saat kitab suci menceritakan secara singkat proses penciptaan. ilmu pengetahuan menjabarkannya menjadi sangat sangat rinci. bahasa lainnya : teori evolusi adalah versi SUPER SLOW MOTION dalam proses penciptaan.
Seperti seorang bapak berbicara kepada anaknya : nak kamu nanti akan jadi presiden. (ini adalah bahasa sederhana dan singkat)
Dalam realitanya proses untuk menjadi presiden itu menjadi sangat sangat rumit, yang tidak mungkin dijelaskan kepada sang anak karena sang anak tidak akan paham maksudnya jika dijelaskan secara detail lika liku menjadi seorang presiden.
Pertanyaan
Lantas jika begitu babagaimana kisah adam sebagai manusia pertama? bagaimana kisahnya dia diturunkan dari surga ke bumi? apa maksud dari itu semua?
Jawab
Banyak diurai kisahnya dalam buku buku modern semisal "ternyata adam dilahirkan" karya Agus Mustofa, apakah analisa dalam buku tersebut benar? wallahu alam, kebenarannya hanya Allah yang tahu karena keterbatasan informasi dan pengetahuan yang kita miliki. namun yang pasti Allah menyuruh kita untuk berpikir dan menganalisa, science adalah produk pemikiran dan analisa, jadi science adalah perintah Allah . mana mungkin Allah menyuruh meneliti dan hasilnya berlawanan dengan kitab suci, pasti ada korelasi antar keduanya dan mustahil bertentangan antara science dan kitab suci.
Ada sesuatu yang menarik disini : bahwa kitab suci itu kebenarannya mutlak, sedangkan ilmu pengetahuan itu kebenarannya sifatnya nisbi, sifatnya ILMU PENGETAHUAN ITU BENAR SAMPAI ADA KEBENARAN LAIN YANG MEMBANTAHNYA. dan sampai saat ini belum ada pengetahuan lain yang menyalahkan kebenaran dari teori evolusi dengan bukti bukti empiris.
Jawaban Tuduhan Negatif Seputar Tahlilan, Yasinan, Selamatan (Best Seller)
Jadi apakah evolusi benar apa tidak? semua kembali kepada anda.
Jika anda merasa tulisan ini bagus dan bermanfaat, tidakkah anda berpikir untuk membagikan tulisan ini kepada teman teman anda? saya rasa mereka juga akan mendapatkan manfaat serta menyukai tulisan ini, berbagi ilmu dan manfaat tentunya sebuah perbuatan terpuji dan amal jariyah.
Saya yakin anda pasti tertarik dengan buku buku yang kami tulis, beberapa buku yang kami tulis bisa dilihat disini -> Buku Buku Best Seller Kami
Jadi apakah evolusi benar apa tidak? semua kembali kepada anda.
Jika anda merasa tulisan ini bagus dan bermanfaat, tidakkah anda berpikir untuk membagikan tulisan ini kepada teman teman anda? saya rasa mereka juga akan mendapatkan manfaat serta menyukai tulisan ini, berbagi ilmu dan manfaat tentunya sebuah perbuatan terpuji dan amal jariyah.
Saya yakin anda pasti tertarik dengan buku buku yang kami tulis, beberapa buku yang kami tulis bisa dilihat disini -> Buku Buku Best Seller Kami