Menelaah Kebijakan Tuhan Yang Tak Masuk Akal
Oleh : Ahmad Budi Ahda.
Tuhan menyuruh kita berlaku jujur, mengiming imingi dengan imbalan tak terbatas di akhirat, namun kebijakan yang ditampakkan olehnya di dunia terhadap orang jujur sangatlah bertolak belakang dengan janjinya di akhirat.
Sebagai kebalikan Tuhan melarang kita berlaku curang, mengancam kita dengan siksa teramat pedih di akhirat, namun perlakuan Tuhan di dunia terhadap orang2 curang sangatlah mulia. Mereka pelaku kecurangan itu mendapatkan segala bentuk kehormatan dan kemakmuran dunia, sedangkan mereka yang berlaku jujur, tidak mendapatkan apa yang seharusnya mereka dapatkan.
Sebagai contoh : dalam kasus penerimaan di pegawai, di suatu lembaga, atau pengisian lowongan jabatan, banyak yang melakukan kecurangan, berupa suap ataupun nepotisme, perilaku tersebut jelas jelas dilarang Tuhan, namun saat mereka yang curang itu mendapatkan posisinya di jabatan atau atau pegawai di suatu tempat, mereka mendapatkan kehormatan, kemakmuran, dan kesejahteraan.
Jikalau saja Tuhan menunjukkan akibat buruk terhadap seluruh perilaku curang di dunia, niscaya tak akan yang mau melakukan kecurangan, karena Tahu akibatnya, tapi Tuhan tidak melakukan itu, Tuhan memilih memberikan kehormatan dan kemakmuran bagi pelaku curang, sehingga banyak orang yg meninggalkan kejujuran, apakah Tuhan berencana menjebak manusia untuk melihat siapa yang benar benar patuh dan beriman? Jika begitu, betapa kejamnya Tuhan. Dia melarang sesuatu tapi menunjukkan balasan di dunia dengan suatu kemakmuran supaya orang2 terkecoh, sungguh suatu kebijakan yang kejam, memancing dan menggiring manusia ke dalam perangkap supaya penghuni neraka tidak sepi.
Jawaban :
1. Lha itu masalahnya, kenapa tidak ditampakkan jelas sehingga semua orang tahu kalau mereka pelaku curang itu menderita? Apa susahnya bagi Tuhan menampakkan itu semua dihadapan manusia, jika tidak ada susahnya mengapa tidak melakukan itu?
2. Orang yang curang untuk dapat jabatan kemudian menderita itu ada, namun yang curang kemudian dapat jabatan lalu bahagia juga lebih banyak!
Jadi bantahan dari protes saya diatas masih belum terjawab.
Jawaban dari telaah kebijakan Tuhan yang tak masuk akal itu ada di dalam buku yg saya tulis tahun 2017 kemarin, Tuhan yang hilang, beragam pertantaan Tabu seputar kebijakan Tuhan.
Comments
Post a Comment